Teknopreneurship 2

IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU
1.    Orientasi eksternal
2.    Orientasi internal
Banyak peluang dalam mengidentifikasikan hal baru dan lebih baik untuk dikerjakan dengan cara baru,. Wiraswasta adalah orang yang mencari dan melihat peluang yang tersembunyi dengan gagasan baru, kemudian bekerja keras mengubah peluang menjadi kenyataan.



Seorang wiraswasta harus syarat dengan cita-cita.
Cita-cita ialah impian yang mempunyai tanggal
Wiraswasta harus memiliki karakteristik mengabaikan. Contoh ketidak mampuan mengabaikan ialah: ketika mengerjakan tuas, lalu ada panggilan dari teman untuk suatu acara, lalu kita tinggalkan mengerjakan tugas dan menuruti ajakan teman.

Berwirausaha tidak bisa diajarkan, tetapi bisa dimotivasi untuk berusasha.
Keingintahuan dan minat kepada apa yang terjadi didunia merangsang orientasi eksternal para wiraswastaan menelusuri banyak sumber gagasan diantaranya:
1. Konsumen
Wiraswastaan harus selalu memperhatikan apa yang terjadi dan berusaha memenuhi keinginan konsumen atau member kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.

2. Perusahaan yang sudah ada
Wiraswasta harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga membentuk fentura baru.

3. Saluran distribusi
Misalnya, ketika bisa diadakan ditempat kita maka tak perlu lagi ambil ditempat yang lebih jauh, biasanya menang karena dekat dengan konsumen. Contohnya, Semen, dengan adanya Semen Tonasa ataupun Bosowa di Makassar, maka tak perlu lagi mengambil dari Jawa seperti Semen Gresik. Dan semen Tonasa dan bosowa pasti lebih diminati, karena lebih dekat dengan konsumen.

4. Pemerintah
Dalam point ini ada 2 cara yaitu:
a. Dokumen hak paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru.
b. Pengaturan Pemerintah kepada dunia bisnis yang bisa memungkinkan munculnya produk baru. Misalnya peraturan keselematan kerja, memungkinkan adanya yang difokuskan kepada produk-produk keselamatan kerja.

Contohnya lagi, sebuah pabrik sepeda, kemudian mereka memberikan hadiah kepada rektor Universitas Hasanuddin, kemudian mereka menyarankan kepada rektor untuk mengadakan sepeda santai tiap hari libur. Setelah itu sang pabrik menjualnya kepada pegawai-pegawai di Universitas Hasanuddin. Dengan adanya ide tersebut, memunculkan ide para penjual lain, seperti helm sepeda, pengaman siku dan lain-lain.
Atau seperti peraturan dari kepolisian untuk mengenakan helm standar, dengan adanya peraturan ini, maka semakin banyaklah perusahaan-perusahaan helm yang menawarkan produknya.

5. Penelitian dan pengembangan
Sering menghasilkan gagasan produk baru / perbaikan produk yang sudah ada.

0 komentar:

Posting Komentar