Ta'lim Malam Selasa 20 Desember 2010 di Masjid An-Nur (Ust. Taufan Djafri, Lc.)

Seorang hamba didepan Allah adalah hina, maka ia memohon kepada Allah agar Allah menerima segala ama-amalnya.

Setiap amal yang kita lakukan, kita harus sadar bahwa kita melakukan bukan saja karena suatu  tidak kewajiban, namun kita merasakan nikmat dengan ibadah-ibadah yang kita kerjakan.



Kita berharap, memohon, merengek kepada Allah agar Allah menerima amal-amal kita. Kita cemas, takut jangan sampai amal-amal kita tidak diterima.

Bahwasanya do’anya orang kafir itu sesat dan tidak akan diterima oleh Allah, sebagaimana do’a orang-orang kafir tatkala waktu perang badar, meskipun mereka meyakini bahwa yang mereka lakukan adalah suatu kebenaran.

Jangan kita beranggapan bahwa amal-amal yang kita lakukan akan diterima, sedangkan belum tentu kita melakukannya sudah benar, atau seperti yang Rosulullah perintahkan.

Dalam hal ini, Rosulullah bersabda,”Barang siapa yang mengada-ada sesuatu yang baru dalam urusan kami, yang tidak datang darinya, maka ia tertolak.”(HR.

Muhdats: Sesuatu yang baru

Islam : Berserah diri

Bagaimana jika ada orang yang berdalih, bahwa amalannya itu ada contohnya, tapi engkau tidak mengetahuinya, maka dapat ditinjau dari 2 hal yakni:

   1. Tidak ada amal yang disembunyikan oleh Rosulullah.
   2. Semua amalan / sunnah Rosulullah telah dimuat oleh para Ulama dalam kitab-kitabnya.

Begitu pula dengan riwayat Imam Muslim, dan yang ini lebih spesifik, “Barangsiapa beramal suatu amalan yg tdk didasari oleh urusan kami maka amalan tertolak

Semua amalan yang diniatkan bukan untuk mencari balasan dari Allah, maka ia juga tak akan dapat balasan dari Allah. Begitu pula seseorang yang melakukan amalan yang tidak ada perintah Allah dan Rosulullah, maka amalan tersebut juga tidak akan diterima.

Semua orang kafir pasti masuk neraka. Ketika ada seorang muslim, yang mungkin bersikap tidak mengenakkan kita, padahal dia tidak syirik kepada Allah, jangan sampai hilang kecintaan kita kepadanya karena ada orang kafir yang berbuat baik kepada kita.

Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid’ah itu sesat.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih)

Rosulullah telah berpesan, bahwa kita dianjurkan untuk mengikuti Sunnahnya dan sunnah para sunnah khulafaurrasyidin, namun para orang-orang syiah mengkafirkan para khulafaurrasyidin, mereka lebih mengutamakan perkataan para ulama-ulama mereka, dan tak menghiraukan hadits shahih ini,,,

Semoga bermanfaat,,,^_^

0 komentar:

Posting Komentar